Jumat, 05 Juni 2009

6 Cara Cepat Memutuskan Hubungan

Memutuskan hubungan dengan Si Dia, betapa pun menyedihkannya hubungan Anda, membutuhkan kekuatan. Anda tak perlu berpikir bagaimana cara memutuskan hubungan tanpa menyakiti perasaannya. Putus hubungan, pasti akan menyakitkan, baik untuk orang yang memutuskan maupun yang diputuskan. Memutuskan hubungan adalah tindakan egois, namun harus Anda lakukan untuk menghindari rasa sakit yang lebih akut.
Hal pertama yang perlu disiapkan untuk menyampaikan keinginan Anda adalah bahwa Anda memang telah memikirkan keputusan ini dengan matang, dan memahami akibatnya. Pahami situasinya. Anda tidak sedang mengacaukan hidup seseorang, karena Si Dia pasti akan melupakan Anda suatu saat nanti. Jika Anda tidak segera memutuskannya dan dengan jujur, hal ini tidak akan menyenangkan bagi Anda maupun Si Dia. Jika Anda berpikir untuk memutuskannya, mungkin memang sekarang lah waktunya. Apakah Anda ingin bersama seseorang yang masih berpikir-pikir untuk tetap bersama Anda padahal Anda begitu mencintainya?
Memutuskan hubungan pasti akan sulit, dan menakutkan, namun bila Anda tidak melakukannya, Anda akan terus berada dalam hubungan yang menyakitkan ini. Untuk itu, ada sejumlah taktik yang dapat membantu memudahkan Anda melakukannya.
1. Lakukan dengan cepatBila Anda memang sudah berbulat tekad untuk memutuskannya, sebaiknya segera lakukan. Semakin lama Anda menundanya (entah dalam hitungan jam atau hari), ia semakin tidak akan menganggap Anda serius. Tak perlu menunjukkan keberatan hati Anda untuk memutuskan hubungan ini, karena pasangan akan berpikir ia dapat mengubah perasaan Anda, atau tetap ada dalam kehidupan Anda.
2. JujurTak perlu berusaha menutupi alasan sebenarnya. Jika Anda memang telah kehilangan respek padanya, atau Anda jatuh cinta pada orang lain, katakan saja apa adanya. Hindari kalimat-kalimat klise seperti, "Aku sayang sama kamu, tapi aku lagi pingin sendiri." Pria tidak memahami bahasa seperti ini. Jika Anda memang sudah ilfil padanya, katakan saja. Ia tak akan bisa berdebat lagi. Kejujuran akan lebih membuat Anda lega, karena jika Anda berbohong, akhirnya akan terungkap juga.
3. Tak perlu menyesal atau merasa kasihanPria akan menghujani Anda dengan tangisan, permohonan, kemarahan, atau rasa bersalah. Namun tetaplah dengan keputusan yang sudah Anda yakini, atau indahkan saja rasa bersalah tersebut. Bila Anda terus memikirkannya, hal ini hanya akan memperlambat langkah Anda, dan mencegah Anda mencapai tujuan. Jangan pula membatalkan pemutusan hubungan karena Anda merasa kasihan padanya. Apakah Anda ingin terus bersama seseorang yang membuat Anda menyesal?
4. Tentukan aturan paska putusKatakan padanya, bahwa Anda tidak akan membalas telepon, SMS, atau emailnya. Anda tak akan membukakan pintu jika ia mendatangi rumah Anda. Jika ia memang menghargai Anda, ia akan berhenti mengganggu Anda. Syaratnya, Anda memang betul-betul mematuhi peraturan yang Anda buat sendiri. Setelah itu, ia tak akan bisa lagi bertanya, "Kenapa kamu nggak mau menerima telepon saya?" Jangan mengatakan padanya apa yang dapat ia lakukan, seperti menelepon Anda kapan saja ia mau. Anda punya hak untuk tidak membalas SMS atau telepon sesuai peraturan Anda.
5. Tetaplah dengan keputusan AndaSemakin sering Anda menerimanya kembali, semakin ia tidak peduli atau tidak mempercayai keinginan Anda untuk putus.
6. Lakukan di tempat netralJangan menyampaikan keputusan ini di rumah Anda, karena Anda tidak bisa lari kemana-mana lagi jika ingin menyudahi pembicaraan. Tempat-tempat netral akan menjadi lokasi paling mudah untuk "melarikan diri" jika pembicaraan berlarut-larut.



Dikutip dari kompas.com Selasa, 2 Juni 2009 20:31 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar