Jumat, 05 Juni 2009

Berani Berkata "Tidak" kepada Atasan



Banyak orang Indonesia yang tak berani berkata ‘tidak’ pada atasan dengan alasan ada rasa segan atau tak enak. Tapi, terus mengiyakan perintahnya juga bukan hal yang bagus untuk kita.
Andalah yang paling paham kekuatan dan kelemahan diri Anda sendiri. Ketika si bos menyerahkan berbagai tugas dan Anda dengan berat hati melaksanakannya, apakah Anda bisa melaksanakannya secara optimal? “Banyak karyawan menghindari berkata ‘tidak’ kepada bosnya karena merasa takut akan merusak hubungan baiknya, atau terlihat tidak sopan,” terang Joseph Grenny, penulis Crucial Conversations.
Pada kenyataannya, kita tak mungkin menjawab ‘ya’ atas segala perintah dan permintaan atasan. Maka, sangatlah penting untuk memposisikan diri sebaik mungkin dan tahu kapan kita bisa berkata ‘tidak’. Triknya berada pada bagaimana cara mengungkapkannya, bukan pada apa yang dikatakan. Berikut adalah 5 contoh situasi yang bisa Anda katakan tidak dengan cara yang baik.
1. Bos memberikan tugas bertubi-tubiMemang amat berat untuk mengatakan pada atasan bahwa Anda mengalami kesulitan mengerjakan beban tugas yang ditugaskan. Tapi, Anda masih bisa membuat bos merasa aman. Mulailah dengan fakta ketimbang tuduhan kasar atau konklusi yang menggantung bahwa Anda benar-benar ingin bekerja sebaik mungkin, juga menghormati dia.
Upayakan untuk mengurangi bahasa-bahasa yang terlalu provokatif, dan buat jadi lebih spesifik. Misalnya, “Minggu lalu saya diberikan tugas yang cukup besar untuk diselesaikan dalam waktu singkat, saat ini tugas itu masih dalam prioritas utama saya dari tugas-tugas harian. Saya takut pekerjaan yang terlalu banyak akan mempengaruhi kualitas hasil kerja saya.”
2. Permintaan berlebihanKetika si bos meminta untuk Anda melakukan tugas-tugas di luar batas jobdesc, sementara Anda tak bisa (atau merasa tak perlu melakukan hal itu), fokuskan pada apa yang bisa Anda lakukan. Misalkan, si bos meminta Anda untuk memulai sebuah usaha baru perusahaan, ketimbang berkata ‘tidak’, Anda bisa bilang: “Yang bisa saya lakukan adalah membantu brainstorm ide dan strategi usaha ini, juga membantu mencarikan anggota yang bisa melaksanakan tugas ini.” Terangkan sejauh mana kemungkinan Anda untuk terlibat.
3. JujurTentu saja, selalu poin bagus untuk bisa belajar kemampuan baru, namun jika Anda benar-benar percaya bahwa Anda tak mampu melakukan tugas yang akan diberikan, jujur saja dan tolaklah. Anda bisa memulai percakapan bahwa ini adalah tugas yang sulit Anda tuntaskan dengan berkata, “Apakah tak ada departemen lain yang lebih tepat untuk tugas ini, atau orang lain yang bisa diajak kolaborasi?” Dari sana, Anda bisa jelaskan keberatan dan kesulitan Anda untuk menunaikan tugas ini.
4. Tenggat waktu yang tak realistisKadang atasan memberikan tenggat waktu yang tak masuk akal. Jika ini terjadi pada Anda, cobalah untuk menjawab permintaannya dan usahakan agar ia berpikir ulang.
Misalnya, “Saya mengerti bahwa tugas-tugas ini harus selesai dengan cepat dan sempurna, namun saya perlu bantuan untuk menentukan prioritas tugas-tugas yang sudah Bapak berikan sebelumnya. Anda minta tugas I selesai besok, tugas II selesai lusa, dan tugas III pada akhir minggu. Tugas terakhir yang baru saja Bapak berikan akan membuat tugas-tugas saya yang lain mundur. Menurut Bapak, sebaiknya mana yang harus saya prioritaskan?”
5. Sesuatu yang ilegal, tak etis, dan melanggar batasan pribadiKatakan ‘tidak’ untuk hal-hal yang melanggar batasan personal dan membuat Anda terkena masalah. Dalam artian, jika tugas yang diminta kepada Anda bisa membahayakan karier, masa depan, apalagi yang menggoyahkan integritas Anda, sebaiknya Anda berkata ‘tidak’.
Misalkan, jika si bos meminta Anda untuk berbohong kepada seseorang, katakan tidak dan alasannya. Lalu minta ia untuk tidak membuat Anda harus melakukan hal semacam itu lagi.



Dikutip dari kompas.com Jumat, 5 Juni 2009 14:51 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar