Perayaan Valentin??? Asianis (orang Asia), seperti bangsa Mesir, Persia, Jepang dan China merayakan hari kasih sayang sejak dahulu kala. Kalau mau lebih jauh lagi, orang Meksiko, Denmark, Norwegia, Rumania, dan lain lain juga punya acara yang sama. Silakan check di “Perayaan Kasih sayang Di Berbagai Belahan Dunia
Tau nggak sejarahnya tuh gimana???
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun' dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St. Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.
Tetapi sejak abad 16 M, 'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi 'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis' kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14 Februari.
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat(melalui) greeting card, pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang lalu.
Yang lucu, Vatikan pada tahun 1969 sudah menghilangkan Hari Valentin sebagai hari libur resmi dari kalender. Namun saat itu masih ada beberapa komunitas lokal yang merayakannya, termasuk sekitar sejuta penganut katolik tradisional. Berita lengkapnya ada di http://en.wikipedia.org/wiki/Valentine’s_Day#Chaucer.27s_love_birds. Update info : Lebih jauh dari itu, bahkan ada upaya upaya dari beberapa kalangan di Vatikan sendiri untuk melenyapkan nama si Valentin ini [untuk selamanya] dari daftar para saint yang resmi dan diakui. Ada yang mau bikin petisi online nya ? :)
Seperti biasa, biang kerok perayaan valentin secara besar besaran dan komersil adalah Amerika. Tahun 1847, seorang oknum warga amerika bernama Esther Howland (1828-1904) dari Worcester, Massachusetts melakukan upaya pertama kali pembuatan kartu ucapan valentin secara besar besaran. [Massal, lha wong namanya juga dagang. komersil gitu lho … kudu economic of scale]. Ayahnya memang memiliki toko stationary yang besar. Bu Howland ini sendiri mendapat inspirasi dari perayaan valentin di Inggris. Untuk memperingati kiprah bu Howland ini, Asosiasi Kartu Ucapan Selamat Amerika [Greeting Card Association] memberikan hadiah tahunan berupa “Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary.
Siapa yang menjadi defender pelaksanaan Valentin ?
Sejak pertengahan abad ke 20, perayaan valentin ini mulai berkembang jadi tradisi tukar menukar kartu dan kado. Biasanya berupa bunga atau coklat. Sejak tahun 80an, industri berlian mulai menggarap dan mengkomersialisasi acara perayaan valentin ini secara serius. Jadi buat penentang acara valentin, yang tidak setuju bukan para pemuka agama kristen. Melainkan industri kado, industri mainan, industri coklat, industri bunga hias, dan industri berlian. Tidak lupa departemen store dan cafe cafe di mana mana yang sudah merasakan nikmatnya jualan meningkat dengan membonceng perayaan valentin.
Sejak pertengahan abad ke 20, perayaan valentin ini mulai berkembang jadi tradisi tukar menukar kartu dan kado. Biasanya berupa bunga atau coklat. Sejak tahun 80an, industri berlian mulai menggarap dan mengkomersialisasi acara perayaan valentin ini secara serius. Jadi buat penentang acara valentin, yang tidak setuju bukan para pemuka agama kristen. Melainkan industri kado, industri mainan, industri coklat, industri bunga hias, dan industri berlian. Tidak lupa departemen store dan cafe cafe di mana mana yang sudah merasakan nikmatnya jualan meningkat dengan membonceng perayaan valentin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar